Nayaka Property - Jenis tugas
yang harus digawangi agen properti cukup banyak. Namun secara keseluruhan, agen
dituntut ahli dalam melakukan negosiasi dan komunikasi. Mengingat dasar
pekerjaan ini adalah menjembatani antara penjual dan pembeli properti.
Untuk mencapai
predikat ‘jago negosiasi dan komunikasi’, seorang agen bisa melakukan banyak
hal diantaranya narsis dan eksis. Definisi kata ini berbeda, karena narsis
identik dengan kesan menonjolkan citra diri sementara eksis adalah sifat di
mana seseorang selalu hadir dalam kesempatan.
Kedua istilah
tersebut harus dipegang teguh para agen guna mempromosikan diri sendiri di muka
publik (personal branding). Apalagi ‘narsis’ adalah syarat utama jadi agen
properti.
Namun dalam
kesempatan kali ini, Rumah.com akan mengulik apa saja syarat eksistensi seorang
agen properti. Bagi Marketing ERA Emerald, Handi Asbar, pokok utamanya adalah
agen harus punya kualitas dan kuantitas waktu.
Langkahnya
bisa diawali dengan konsisten mengerjakan tugas sehari-hari.
Selalu Upload Listing
Istilah satu
ini pasti sudah dipahami agen properti. Rutin mengunggah listing di sejumlah
portal properti sedikit banyak akan membuat nama Anda lebih dikenal.
“Listing
jangan cuma menampilkan harga dan luas bangunan saja, tetapi juga perlu
dilengkapi informasi fasilitas sekitar atau rencana infrastruktur yang bakal
hadir. Jangan lupa, poin krusial dari sebuah listing adalah bagaimana Anda bisa
menyajikan foto pendukung dan judul yang menarik,” terangnya.
Selalu Kontak Database
Agen yang baik
akan pandai mengorganisir tools yang aktif digunakannya. Database, misalnya.
“Setibanya di
kantor, tetapkan waktu yang akan dialokasikan untuk menghubungi kontak yang ada
di database Anda. Cek siapa yang perlu di follow-up hari ini, atau pastikan
kembali waktu meeting Anda dengan klien,” Handi menambahkan.
Menurutnya,
rutin mengontak baik itu klien/penjual, user (calon pembeli), atau developer
adalah salah satu bukti keeksistensian Anda sebagai agen properti.
Mengenal Area
Tugas
selanjutnya ini wajib dilakukan agen yang ingin namanya mengaung dengan
predikat “spesialis area”.
“Saya rutin
mengamati keadaan area yang Saya handle setiap hari, minimal satu jam di pagi
hari dan satu jam di waktu petang. Canvassing dalam pengertian ini yaitu
menghapal dan mencari tahu apa yang akan atau baru terjadi di area kita.”
“Aktivitas ini
sangat terasa manfaatnya saat Anda berbincang dengan klien. Hanya dengan
mengetahui banyak nama jalan saja, klien bisa menilai bahwa Anda adalah agen
yang profesional,” tukasnya.
Ketika
mendengar ada desas-desus pembangunan mal atau jalan tol di dalam area Anda,
Handi menyarankan para agen untuk rajin mengkrosceknya via Google atau
menanyakan langsung ke pihak terkait.
“Makanya, agen
jangan hanya tahu jualan saja, tapi juga jalin relasi baik dengan developer
besar, dinas tata kota, pemda setempat, maupun pihak Badan Pelayanan Perizinan
Terpadu (BP2T). Sehingga jika ada informasi baru, bisa langsung dikonfirmasi ke
pihak berwenang,” ujar ayah dari empat anak ini.
Harus Rajin
Membaca
Handi yakin,
pengetahuan merupakan salah satu wujud eksistensi yang bisa dipancarkan seorang
agen. Tidak hanya soal pasar properti saja, melainkan juga topik lain yang
relevan seperti contoh desain rumah minimalis atau mengenal macam-macam
legalitas properti.
“Sering
membaca artikel apapun soal properti akan menjadi nilai plus tersendiri saat
Anda menerangkan sesuatu terhadap klien. Eksis pun akan keluar dengan
sendirinya kala Anda bisa menjawab pertanyaan mereka yang kerap membingungkan,”
katanya.
Melakukan Pekerjaan
Ini Sepenuh Hati
Kesalahan
terbesar yang tanpa sadar sering dilakukan agen adalah melupakan klien saat
urusannya selesai. Begitukah dengan Anda?
“Sewa atau
beli, agen seharusnya tetap memelihara hubungan yang baik, sehingga klien tidak
merasa ditinggalkan begitu saja. Kalau Anda mampu memberi perhatian yang luar
biasa, dijamin nama Anda akan diiklankan gratis oleh mereka lewat mulut ke
mulut. Promosi yang mahal, kan?” tutup Handi.
Fathia Azkia
source:rumah.com
Posting Komentar