Nayaka Property
- Gempa bumi tektonik berkekuatan 4,9 skala Richter kembali terjadi di laut
selatan Jawa Timur, Rabu (8/2/2017) dini hari sekitar pukul 00.21 WIB.
Berdasarkan
analisis yang dilakukan oleh Stasiun Geofisika Karangkates, Kabupaten Malang,
pusat gempa berada di kedalaman 126 kilometer. Letaknya, 45 kilometer arah
barat daya Kabupaten Lumajang atau pada titik koordinat 8,52 derajat lintang
selatan dan 113,11 derajat bujur timur, dikutip dari Kompas.com.
Kepala Stasiun Geofisika Karangkates, Kabupaten Malang, Musripan mengatakan, gempa tersebut dirasakan di sejumlah daerah di Jawa Timur dan Bali.
"BMKG menunjukkan bahwa dampak gempa bumi atau guncangan dirasakan di daerah Malang, Lumajang, Jember, Trenggalek, Nusa Dua (Bali), dan Tabanan (Bali)," katanya.
Wilayah negara
kita Indonesia memang paling sering dilanda bencana gempa bumi, biarpun itu
sebatas gempa bumi ringan yang terkadang kita tidak merasakannya. Menyikapi hal
itu mulai dari sekarang jika membangun rumah tentunya kita harus mendesain
rumah tersebut supaya tahan terhadap gempa. Rumah tahan gempa yang dimaksud
adalah bangunan rumah yang apabila :
Gempa ringan,
tidak mengalami kerusakan apa-apa
Gempa sedang,
hanya mengalami kerusakan pada elemen non struktural saja
Gempa besar,
boleh mengalami kerusakan pada elemen non struktural maupun struktural, tetapi
bangunan harus tetap berdiri dan tidak boleh runtuh
Dalam
membangun rumah ada beberapa persyaratan supaya bangunan tetap kokoh walaupun
terkena guncangan gempa. Berikut ini beberapa syarat agar rumah kita tahan
gempa, diantaranya :
Membangun
Rumah Harus Terletak Diatas Struktur Tanah Yang Stabil
Tanah adalah
sebagai penerus getaran saat terjadinya gempa. Sebisa mungkin Anda harus
membangun rumah diatas struktur tanah yang stabil. Struktur tanah yang stabil
yaitu tanah yang bertekstur keras, padat, dan merata kekerasannya. Jika
struktur tanah tersebut semakin keras maka partikel-partikel tanah akan
mengalami pergerakan semakin kecil pada saat terkena guncangan gempa
Rancanglah Rumah
Dengan Denah Bangunan Yang Sederhana
rancanglah
rumah dengan denah yang sederhana, misalnya jika Anda terpaksa membangun rumah
dengan bentuk denah yang tidak simetris seperti berbentuk denah huruf U, T, L,
dll maka Anda perlu melakukan pemisahan struktur tersebut seperti contoh gambar
berikut :
Contoh Struktur Rumah |
Selain itu
penempatan dinding-dinding penyekat dan lubang pintu juga harus diperhatikan.
Sebisa mungkin tempatkanlah dinding penyekat dan lubang pintu pada posisi yang
simetris, lihat gambar berikut :
Struktur Dinding |
Pada pembuatan
bidang-bidang dinding sebaiknya membentuk kotak-kotak tertutup supaya dinding
satu dengan yang lainnya dapat berkaitan dengan baik,perhatikan contoh gambar
berikut:
Bidang Dinding |
Untuk
pembuatan atap rumah sebisa mungkin Anda membuat atap yang ringan :
Konstruksi Atap |
Pondasi
Seperti yang kita bahas diatas tadi rumah harus berdiri pada tanah
yang stabil, begitu pula dengan pembuatan pondasi juga harus di letakkan pada
tanah ang stabil atau keras. Bilamana kondisi tanahnya kuang bagus maka Anda
harus mempebaiki kondisi tanah tersebut supaya pondasi tidak mudah amblas.
Kedalaman pondasi juga harus dipehatikan, paling baik adalah pondasi yang
terletak pada kedalaman 45 cm dari permukaan tanah yang aslinya.
Pondasi |
Sebaiknya pondasi rumah di buat menerus sekeliling pada rumah yang
akan dibuat. Pondasi dinding kamar juga harus dibuat menerus tersambung dengan
pondasi dinding lainnya. Kemudian pada pondasi-pondasi tersebut perlu diikat
satu sama lain supaya tidak patah dengan memakai balok pengikat yang disebut
sloof pada sepanjang pondasi tersebut. Pastikan selalu pondasi, sloof dan kolom
akan saling terikat satu dengan yang lainnya
Sloof Rumah |
Pondasi Rumah |
Kolom Pada Dinding
Pada setiap luasan dinding 12 m2 , harus dipasang kolom, bisa
menggunakan bahan kayu, beton bertulang, baja, plester ataupun bambu
Kolom Dinding |
Balok Disekeliling Bangunan
Rumah harus dipasang balok pada sekeliling bangunan yang diikat kaku
dengan kolom sehingga kerangka bangunan dapat terikat dengan kokoh dan kaku
Balok Rumah |
Konstruksi Bagian Atap
Pada bagian atap rumahnya Anda bisa menggunakan kayu yang kering atau
baja ringan sebagai konstruksi kuda-kudanya. Pemilihan atap juga sebisa mungkin
pilihlah bahan atap yang ringan. pada pemasangannya ikatlah atap dengan
konstruksi kuda-kuda supaya atap tidak melorot pada waktu diguncang gempa
Rangka Atap |
Pemilihan Bahan Untuk Dinding Yang Tepat
Pilihlah bahan dinding dengan bahan ringan seperti papan, papan
berserat, papan lapis, bilik dan ikat dengan kencang dinding tersebut denyan
kolom. Selanjutnya bila menggunakan dinding bata/batako, ada baiknya jika Anda
memilih bata pilihlah bata yang tidak mudah patah. Ciri-ciri bata yang bagus
ialah bata yang jika diadukan berbunyi nyaring. Pada setiap jarak vertikal 30
cm, pemasangan bata diberi angker yang dijangkarkan ke kolom. Ukuran panjang
angker kurang lebih 50 cm dan berdiameter 6mm
Bahan Dinding |
Pencampuran Bahan Yang Sesuai Aturan
Untuk membuat rumah dengan kokoh perhatikanlah bahan spesi/adukan,
beda adukan semen juga berbeda hasil kekuatan bangunannya karena setiap jenis
tras, pasir dan semen mempunyai sifat yang berbeda. Untuk itu supaya
bangunannya tahan gempa pilih jenis tras, pasir dan semen yang bagus dan
sebaiknya perbandingan campuran mengikuti standar yang ada
Komponen Bangunan
Bangunan tahan gempa memiliki komponen-komponen yang terikat antara
satu dengan yang lainnya, baik antara komponen struktural maupun non struktural
Ketika membangun rumah di wilayah yang memiliki tingkat resiko gempa
yang tinggi, yang dipikirkan bukan hanya keindahan rumahnya saja tetapi juga
harus memikirkan bagaimana caranya supaya rumah tersebut bisa tahan gempa.
(przt)
source:spacehistories.com
source:spacehistories.com
Posting Komentar